suatu dendang, berbuah bait kata

 Aku terpukau dengan yang terjadi disekitarku..
Aku meyakini keberadaan dan mengamati setiap kepingan rasa didalam sukma ini
Sedih, senang, riang, gembira, rindu, aneh, hambar....
Semua terpaut menjadi satu bagian.
Aku juga rindu dengan harum semerbak dan senyuman alam
Yang mampu menyanyikan kidung-kidung pencerahan
Aku tahu terlalu banyak kata telah terlantun
Namun kerap kali aku bertanya, akankah kata-kata yang telah tumpah ruah ini suatu saat akan habis??
Sebelum semua itu terjadi, aku ingin berbagi tentang bait-bait yang aku dapatkan
Tanpa sengaja, dan mungkin tanpa arti
Karna ini hanyalah buah dari keterkaitan antara semua indra yang ada, filter nurani dan untaian kata sebagai media penyalur semuanya....

"Saat kau melihat dunia dari sisi yang berbeda,

Layaknya samudra yang menghempaskan dirinya keudara,
Bukan tanpa alasan...
Hanya untuk meneruskan pesan alam
Untuk membiarkan bumi ini berotasi
Untuk memperlihatkan betapa dunia ini begitu luar biasa
Dengan dua sisinya dan satu penghubungnya yang maha dahsyat
Seperti kepingan embun yang selalu siap menyirami dahaga insannya
Agar tetap dapat menjaga dan berjuang menjadi insanNYA yang seutuhnya
Tanpa maksud apapun didalamnya"
Terinspirasi oleh suasana yang menghanyutkan 
dari tembang yang sungguh luar biasa mempesona
-ERK- 21/1/12

Terkadang hal sekecil apapun dapat memberikan suatu kekuatan ataupun menghimpun pikiran untuk berkarya dan melantunkan bait bait jutaan kata untuk dipatrikan menjadi satu kalimat utuh yang tampak begitu indah, walaupun terkadang tidak mempunyai arti. Namun apalah arti semua itu. ketika kau lebih mengerti dengan apa yang dimaksud dibandingkan dengan apa yang tertulis. sebait lagi tulisan yang telah berhasil teruraikan

"Ketika suara dan alunan symfoni menghantarkan keanggunan,
Membuat hati menjadi besar
Begitu ku menyebutnya
tanpa kata, tanpa makna
Hanya satu perenungan
Untuk mengobati sesal dahaga yang hinggap
karna tak jua menemukan arti dari semua pertanyaan yang ada
Bahkan air mata tak segan ingin mengurai
sebagai tanda ketidakberdayaan dan penyesalan yang telah diperbuat selama ini
Oh insan dewata....
Terimakasih kau telah mengirimkan bisikan angin lembut yang akan selalu menemaniku
dalam sepi dan berjuta tanya serta anganku....
Selalu ............ ^_^"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary diatas kanvasku

Sederet Lirik Lagu Yang Kuingat