Perbudakan Modernisasi

Apakah arti dari sebuah perbudakan? Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia perbudakan merupakan suatu sistem antar golongan manusia yg dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia yg lain.... lalu apakah hal ini dapat dikategorikan sebagai suatu perbudakan.
Ketika semua anak-anak itu dituntut untuk menunggu di pinggir jalan untuk memberikan sambuatan meriah kepada mereka. anak-anak itu tidak lagi belajar hari itu, hanya duduk diam dipinggir jalan dengan memegang sebuah tanda kemeriahan. Tampak wajah bosan di wajah mereka. Menunggu dan terus menunggu tanpa tahu kapan datangnya mereka. Tanpa tahu apa tujuan keberadaan anak-anak itu dipinggir jalan... Aku masih saja tidak mengerti dengan semua itu. apakah mereka benar-benar tulus ingin menyambut mereka atau mereka hanya sok tahu... hanya agar tidak dimarahi oleh guru mereka??? Bisakah ini dikatakan sebagai sebuah perbudakan? Perbudakan modernisasi? Mungkin inilah hakikat dari perbedaan persepsi dan pengertian terhadap suatu kata. Setiap orang berhak membuat definisi mereka sendiri. Namun bukankah ketika seseorang dipaksa dan ia tidak tulus melaksanakannya bahkan cenderung merugikan diri orang tersebut juga dapat disebut sebagai sebuah perbudakan. Lalu apa yang akan terjadi dengan anak-anak itu setelah mereka mengorbankan waktu belajar mereka, menghabiskan separuh waktunya untuk menunggu, dan dengan berbahagia menangkap begitu banyaknya polusi kendaraan. Apakah yang mereka dapatkan. Benarkan ini suatu bentuk dari kecintaan atau penghormatan kepada mereka?? lalu seberapa jauh penghormatan itu berdampak pada mereka??? Mereka berada pada megahnya kursi empuk itu namun anak-anak itu hanya beralaskan trotoar. Ketika mereka datang mereka hanya tersenyum dan melambaikan tangan, sedangkan anak-anak itu hanya berbekal kebersamaan dan keluguan dari nurani anak-anak menyambut kemeriahan itu... walau anak-anak itu merasa lelah mereka hanya dapat mengucap syukur karena masih dapat merasakan kebersamaan mereka dalam kemeriahan itu. Lalu apakah anak-anak tersebut dapat dikatakan sebagai seorang pahlawan? Orang yang telah mau mengorbankan diri dan waktunya hanya untuk sebuah kemeriahan semu?? Seberapa besar pernghargaan yang anak-anak itu dapatkan. Mungkin pertanyaan ini takkan berlaku ketika mereka tahu maksud dan tujuan dari hal yang telah mereka lakukan. Namun ini akan menjadi suatu pertanyaan besar ketika mereka hanya diarahkan tanpa tahu maksud dan tujuan itu. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin hanya sebuah kamuflase atau bentuk dari protes terhadap hal-hal kecil yang tidak pernah bisa kumengerti mengapa harus dilakukan. walaupun cerita ini akan berbeda ketika anak-anak itu telah melakukannya dengan ikhlas. Karena hakikatnya suatu kebahagiaan hanya dapat direngkuh dengan sebuah keikhlasan. -saat kebingungan dan kekritisan diri tiba-tiba menghantui- -pecinta kebebasan-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary diatas kanvasku

Sederet Lirik Lagu Yang Kuingat