Belajar dari Anak-anak Gepeng dan Tukang Suun
Kemarin mungkin merupakan salah satu hari yang bersejarah dalam hidupku. Belajar, berbagi dan bermain bersama dengan teman-teman yang memiliki suatu keterbatasan.
Yeap, kemarin saya bersama dengan teman-teman saya sedang melakukan suatu pengabdian masyarakat begitu saya menyebutnya. Tugas ini diberikan oleh dosen kami dikampus untuk mengimplementasikan ilmu yang telah kami dapatkan di bangku kuliah.
Kami saya dan beberapa teman saya bermaksud berbagi informasi seputar kesehatan dasar dengan anak-anak buruh suun dan juga gepeng yang sering beroperasi di sekitar pasar Badung. Mereka telah diorganisir oleh salah satu lembaga yaitu Lembaga Anak Bangsa. Nah untuk implementasi tugas kami saat ini kami bekerjasama dengan mereka.
Awal survey yang kami lakukan pada minggu lalu yaitu tanggal 11 November 2011, kami mengamati bahwa anak-anak gepeng dan buruh suun tersebut masih cukup dapat diatur. Mereka memiliki semangat belajar yang tinggi walaupun terkadang masih cukup sulit untuk diatur. Usia mereka yang terkecil berusia 5 tahun dan yang tertua berusia 15 tahun. Pada saat itu, keadaannya tidak cukup ramai karena banyak yang sedang pulang kampung.
Namun fenomena yang berbeda saya rasakan ketika saya dan teman-teman saya ingin memberikan intervensi langsung kepada anak-anak tersebut mengenai kesehatan diri. Anak-anak yang datang lebih banyak kurang lebih sebanyak 30 orang, dan mereka jauh lebih sulit diatur. beberapa anak ada yang mau mendengarkan dan belajar bersama, namuan beberapa yang lainnya merasa sudah lebih pintar sehingga terkesan tidak mau mendengarkan. namun yang membuat saya terkesima denga gaya mereka yang agak selengekan begitu kami beri pertanyaan mereka dapat menjawab persis dengan apa yang sudah kami jelaskan. Dari sini saya belajar satu hal, bahkan orang yang memiliki keterbatasan pun memiliki keinginan untuk belajar yang sangat tinggi. Walaupun mereka memiliki gaya belajar mereka sendiri.
Yeap, kemarin saya bersama dengan teman-teman saya sedang melakukan suatu pengabdian masyarakat begitu saya menyebutnya. Tugas ini diberikan oleh dosen kami dikampus untuk mengimplementasikan ilmu yang telah kami dapatkan di bangku kuliah.
Kami saya dan beberapa teman saya bermaksud berbagi informasi seputar kesehatan dasar dengan anak-anak buruh suun dan juga gepeng yang sering beroperasi di sekitar pasar Badung. Mereka telah diorganisir oleh salah satu lembaga yaitu Lembaga Anak Bangsa. Nah untuk implementasi tugas kami saat ini kami bekerjasama dengan mereka.
Awal survey yang kami lakukan pada minggu lalu yaitu tanggal 11 November 2011, kami mengamati bahwa anak-anak gepeng dan buruh suun tersebut masih cukup dapat diatur. Mereka memiliki semangat belajar yang tinggi walaupun terkadang masih cukup sulit untuk diatur. Usia mereka yang terkecil berusia 5 tahun dan yang tertua berusia 15 tahun. Pada saat itu, keadaannya tidak cukup ramai karena banyak yang sedang pulang kampung.
Namun fenomena yang berbeda saya rasakan ketika saya dan teman-teman saya ingin memberikan intervensi langsung kepada anak-anak tersebut mengenai kesehatan diri. Anak-anak yang datang lebih banyak kurang lebih sebanyak 30 orang, dan mereka jauh lebih sulit diatur. beberapa anak ada yang mau mendengarkan dan belajar bersama, namuan beberapa yang lainnya merasa sudah lebih pintar sehingga terkesan tidak mau mendengarkan. namun yang membuat saya terkesima denga gaya mereka yang agak selengekan begitu kami beri pertanyaan mereka dapat menjawab persis dengan apa yang sudah kami jelaskan. Dari sini saya belajar satu hal, bahkan orang yang memiliki keterbatasan pun memiliki keinginan untuk belajar yang sangat tinggi. Walaupun mereka memiliki gaya belajar mereka sendiri.
Komentar
Posting Komentar