Tentang Hari Kemarin, Hari ini, dan Hari Esok Ketika Kesempatan itu Tak Sama Lagi

Hari kemarin, baru saja aku selesai menunaikan tugasku selayaknya mahasiswa untuk mengikuti magang di suatu tempat tapal batas yang sangat indah, yang mampu menyajikan surga padaku di tengah gelapnya dunia ini. Aku tegas mengatakan pada diriku, bahwa manusia tak layak untuk diam terlalu lama di dalam megahnya surga. Begitu banyak kesedihan yang masih harus dihapuskan agar surga itu tak hanya dapat dijangkau oleh sedikit orang saja. Kini saatnya aku melangkah untuk melanjutkan hidupku, dijalurku yang sebenarnya.... Pagi itu aku mengendarai sepeda motor buntutku menuju ke kampus kesayanganku, tempat aku mencari jati diriku sebenarnya dan belajar tentang arti hidup yang sebenarnya. Baru kurang lebih dua minggu aku belajar, dan merasakan kembali menjadi seorang mahasiswa yang seutuhnya, datanglah kabar bahwa sudah saatnya aku untuk pergi mengikuti pelatihan yang sangat spesial. ^_^ Hmmmm seperti apakah pelatihan itu... akankah menjanjikan sebuah pembelajaran layaknya oase ditengah gurun kering???
Hari ini aku masih ada disini di pelatihan itu. Yang ternyata merupakan suatu pelatihan yang melebihi oase di tengah gurun kering. Pelatihan ini layaknya Rembulan yang setia untuk menyampaikan sinarnya setiap malam. Mulai dari penggabungan dua pola fikir manusia dengan kebudayaan yang berbeda, hingga turun ke masyarakat untuk mengenal seberapa megahkah alamku ini. Semuanya tersaji dengan begitu indah, dengan balutan memori yang berpadu menjadi satu. Tiap hari ada-ada saja yang untaian spirit menghantam otak, menyegarkan dan membuat aku merasa menjadi sesuatu yang lebih berarti. Semua takkan pernah kudapati selain disini. Aku belajar mengenai bagaimana menghargai seseorang, bagaimana menghargai setiap tindakan yang telah dilakukan. Baik itu besar, kecil semuanya memiliki makna tersendiri yang acap kali dilupakan orang. Namun diatas itu semua aku belajar tentang sesuatu, suatu kebenaran bahwa "AKU adalah KAMU". Layaknya symfoni indah dari dialog dini hari.... " ......................................... warna busanamu yang terlihat beda Nada kau dendangkan, sama indahnya harmoni symfoni dunia kendati doa terucap beda, anugerah yang sama kita terima aku adalah kamu, manusia yang sama.... ..........................................................." Walaupun perbedaan tetap menjembatani, namun hal itu takkan pernah bisa terhapuskan. Hal ini menjadikanku lebih mencintai hidupku. Terkadang banyak sekali permainan emosi yang ada di dalam hati ini. Bahkan pernah tetesan itu membasahi pelupuk mata ini. Namun bukan karena aku tidak menyukai pelatihan ini. Tapi semua karena aku sangat berdosa pada mereka, aku berdosa kepada belaian lembut itu yang selalu mengajarkan aku tentang cinta. aku terlalu egois, mementingkan diri sendiri. Aku lupa bahwa aku ada di dunia ini bukan hanya untuk diriku sendiri, namun untuk berbagi kasih dengan orang lain. Aku malu pada diriku yang sangat mementingkan diri sendiri. Bahkan menganggap diri sebagai orang yang paling beradab. padahal tak ada sedikitpun di belahan jiwa ini yang memiliki sesuatu yang spesial. Namun kini, kedua lensa jendela hati ini terbuka, bahwa kusutnya tali didalam otak ini mulai menguntai lurus. Aku sadar setiap situasi tidak akan pernah sama. Namun ada satu kunci untuk mengatasi itu semua. Hal yang serupa ketika kau berada di dalam surgamu. Yaitu tentang bagaimana untuk membuat mereka selalu tersenyum. Bagaimana merasakan sebuah arti dari setiap peristiwa yang terjadi. Baik buruknya sesuatu hanya dengan hati yang toleran yang bisa menyikapinya. Untuk itu, aku berterima kasih banyak atas pelajaran yang telah kudapatkan dalam pelatihan ini. Bukan saja skill dan kemampuan secara nyata yang kudapatkan. Namun melebihi semua itu. suatu perubahan untuk batinku untuk selalu bahagia dan membahagiakan orang lain. karena cinta itu bukan hanya milikku tapi juga milikmu dan miliknya.... Sekali kuucapkan terima kasih dengan segenap ketulusan hatiku.......... ^_^
Hari ini mungkin hari terakhir, pelatihan ini. Duka memang selalu akan menghantui suatu perpisahan... Namun hati ini lebih kepada suka karena aku telah menemukan suatu keluarga baru yang mungkin tak dapat terucap oleh kata.... karena semua tentang emosi, namun kelak layaknya seperti adam dan hawa ketika suatu perpisahan memisahkan mereka maka mereka pada hakikatnya akan selalu bersatu kembali. entah dimana pun itu.... Naif memang, karena tetesan itu pasti tetap akan mengurai namun itu sebagai pertanda bahwa kita masihlah manusia biasa.... Tak banyak yang bisa ku katakan..... Dan esok ketika kita bertemu lagi, walaupun dengan kesempatan yang berbeda kita akan mengukirkan kembali warna-warna indah di kanvas kita. Meski dengan cara yang berbeda ataupun dengan warna yang berbeda pula. Kan kuperdengarkan ceritaku tentang kalian kepada mereka semua... saudara-saudaraku yang lainnya yang mungkin tidak seberuntung aku dapat dipertemukan dengan kalian. Agar kelak ketika mereka bertemu dengan kalian mereka tahu bahwa kita bukanlah aku atau kamu. Namun aku adalah kamu... orang-orang yang masih berjuang untuk mengejar kebahagiaan untuk dapat membagikannya kepada mereka yang masih merasakan pahitnya dunia ini.... semoga apa yang kudapatkan akan menjadi suatu emas yang dapat kubagikan kepada mereka... hingga kelak kudapat melihat setiap senyuman diwajah mereka semua. Walau hatiku tak sebesar surga, namun aku akan merapikannya hingga bisa kutampung setiap senyuman itu. Untukmu insan dewata yang bersama-sama denganku terlahir didunia yang fana ini............
"Takkan pernah ada keindahan dari suatu pertemuan bila tidak diiring dengan perpisahan.... " Karna pada hakikatnya begitulah hidup ini diciptakan.... "agar kita selalu dapat merasakan suatu keindahan dari setiap pahitnya kehidupan..... ^_^ Semoga senyum kita selalu menyertai salam Esta ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary diatas kanvasku

Sederet Lirik Lagu Yang Kuingat