Senandung kala Rembulan mulai terlelap


hari ini disini aq menantimu....
mencari bayangan akan dirimu
mananti dan menanti...
kutahu ini suatu kesia-siaan
namun aq tetap keras kepala dan menantimu....

kala ini saat rembulan mulai terlelap
kupercaya kaupun terlelap
namun tidak dengan raga ini
ia masih saja menanti
karena suatu kerinduan yang mendalam

Kutahu kau terlalu lelah
Kau lelah dengan semua ini
kau selalu saja berjuang seorang diri...
namun tak ada yang pernah memperdulikanmu
sesekali kau marah...
namun apa... mereka tak hirau
mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri




hingga akhirnya kau murka dan memilih untuk terlelap ditemani rembulan
kau terlalu tua untuk mengatasi perkembangan anak-anakmu
kau memilih untuk mengisi hari-hari terakhirmu dengan keindahan yang hanya seonggok
kau telah tak kuasa berjuang seorang diri...
akhirnya kau biarkan semuanya berlalu dan kau mulai menutup bukumu
Berharap keajaiban itu datang dan membantumu...
walau hanya secercah.....

Disana terderai air mata
Diujung kau dengar rintihan...
Orang-orang penuh luka tersayat
darah menetes bertebaran...

Terkadang kau menjerit dan berusaha menggapai mereka..
Namun apa.... lenganmu tak sepanjang anganmu
walau keringat telah mengucur deras....
tak ada yang kau raih....

kau butuh dorongan...
kau butuh sokongan karena kau tidak bisa sendiri
bukankah kita juga membutuhkan mereka???
lalu mengapa mereka tak peduli...

Dan dengan sangat menyayat kau dendangkan senandung ini
berharap anak-anakmu mulai sadar
dan mereka dapat membantumu bersama-sama bangkit
mencari pencerahan atas semua ini
dan membinasakan angkara murka
sehingga semua dapat hidup dengan senyuman.........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary diatas kanvasku

Sederet Lirik Lagu Yang Kuingat