Postingan

Tanpa Tanda Rasa

Ketika pena ini telah mulai tergiur untuk menorehkan ujung tintanya.... Akhirnya akan terburai kata-kata ini... Kata-kata yang bahkan mungkin takkan memiliki makna.... karena kata-kata ini tercipta sebagai simbol dari suatu kebingungan... kehampaan... dan kerinduan... Ketakutan akan sesuatu yang bahkan tidak dimengertinya... Hanya karena mampu menuliskannya, bukan berarti bisa mengenyahkannya... mungkin air mata telah menetes namun kelamnya hati begitu sulit untuk tergantikan mentari... karna mentari segan untuk berkunjung kelubuk hatinya.. berharap ia bisa menghidupkan sendiri percikan api unggun yang ada di hulu hatinya... menyanyikan kembali kisah hidupnya yang begitu indah... dan menjadikan kenangan itu sebagai sesuatu pelajaran yang akan terus bergulir... untuk dapat dilihat kelak sehingga takkan mengulang hal yang tidak diinginkan... Namun masih akan tetap mengambang tanpa daya... dipelataran lautan tanpa batas ini... Selalu bertanya - tanya berharap sutau hari akan menemukan ...

Tentang Hari Kemarin, Hari ini, dan Hari Esok Ketika Kesempatan itu Tak Sama Lagi

Hari kemarin, baru saja aku selesai menunaikan tugasku selayaknya mahasiswa untuk mengikuti magang di suatu tempat tapal batas yang sangat indah, yang mampu menyajikan surga padaku di tengah gelapnya dunia ini. Aku tegas mengatakan pada diriku, bahwa manusia tak layak untuk diam terlalu lama di dalam megahnya surga. Begitu banyak kesedihan yang masih harus dihapuskan agar surga itu tak hanya dapat dijangkau oleh sedikit orang saja. Kini saatnya aku melangkah untuk melanjutkan hidupku, dijalurku yang sebenarnya.... Pagi itu aku mengendarai sepeda motor buntutku menuju ke kampus kesayanganku, tempat aku mencari jati diriku sebenarnya dan belajar tentang arti hidup yang sebenarnya. Baru kurang lebih dua minggu aku belajar, dan merasakan kembali menjadi seorang mahasiswa yang seutuhnya, datanglah kabar bahwa sudah saatnya aku untuk pergi mengikuti pelatihan yang sangat spesial. ^_^ Hmmmm seperti apakah pelatihan itu... akankah menjanjikan sebuah pembelajaran layaknya oase ditengah gurun...

Sudah Saatnya Berbuat Sesuatu

Kadang aku berfikir, begitu banyak hal yang terjadi. begitu banyak hal yang diperbincangkan. Tapi kenapa begitu susah untuk melakukan aksi-aksi nyata ya.... Tapi semua tidak akan berakhir hanya dengan banyak bicara saja.. Coba singsingkan lengan untuk langsung berkarya... Terkadang manusia terlalu menganggaop dirilnya lemah... sehingga mereka begitu sulit untuk melangkahkan kaki dan berbuat sesuatu. dan ini penyakit masyarakat yang tidak boleh didiamkan begitu saja.... mungkin begitu juga yang terjadi pada diriku saat ini..... Sudah 20 tahun usiaku.... namun tak banyak yang aku lakukan... Untuk mereka... bahkan untuk diriku sendiri... Sikap egoisme memang tidak sepatutnya dipelihara, namun begitu sulit pula untuk mengidahkannya.... Walau setiap peristiwa mengandung begitu banyak kenangan dan pelajaran, Dengan kedua tanganku dan seluruh organ yang ada didiriku aku selalu berjuang untuk melakukan yang terbaik... Namun terkadang aku lupa untuk bersyukur.. Aku lupa untuk memikirkan ...

Menguntai Semangat Penalaran Di Tempat Tapal Batas

aku menemukan suatu tempat yang kurasa cocok untukku.... Tempat untuk menggali misteri alamku tercinta, tempat untuk mempertajam penalaran dan berbagi pesan dengan teman-teman. Setelah melakukan riset dengan mebuka-buka belahan dunia maya, akhirnya ku menemukan sebuah lembaga yang pas untukku. Berawal dengan inteview, dimana saat interview aku dikisahkan mengenai dunia yang baru yang bahkan tak pernah terfikirkan ada di pulauku tercinta.... hingga akhirnya aku diterima untuk mengasah kemampuan dan belajar untuk mencintai alamku dan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya karena pada hakekatnya hidup penuh dengan segala misteri.... ^_^ Pagi itu aku berangkat, dengan jiwa yang sangat bergelora siap menanti tantangan dan keindahan dari ciptaanNYa. Aku berhadapan dengan banyak orang-orang baru. Orang yang luar biasa yang mengajarkanku tentang banyak hal. khususnya hakekat dari kehidupan. Awalnya aku tampak canggung, namun dengan penuh kehangatan mereka menyambutku... mengantarkanku...

Ketika Merah Putih Berkibar di Tengah Belantara Pegunungan

Ketika ku bermain ke sebuah dusun yang berada di tengah perbukitan, yang acap kali terlupa oleh masyarakat luas, terlihat sebuah bendera yang berdiri tegak. Bendera itu berkibar dengan megahnya, walaupun disisi luar benderanya terlihat rembesan bendera yang robek dimakan usia. Namun itu tak mengurangi kemegahan dari bendera itu. Melihat hal ini terbersit fikiranku, bahkan masyarakat dengan segala keterbatasannya masih menjunjung tinggi bendera mereka. Namun disana, masyarakat yang dikatakan jauh lebih mampu masih enggan untuk memasang bendera mereka itu. Apakah itu disebut sebagai salah satu perwujudan nasionalisme? Aku juga tidak tahu. Karna menurutku semua pengertian di dunia ini hakikatnya sangat relative. Semua berdasarkan atas pemikiran seseorang yang disepakati bersama. Kibaran bendera itu seakan-akan menyerukan semangat para masyarakat yang berjuang dengan gigihnya untuk memperbaiki semangat mereka. Walaupun ditengah belantara pegunungan yang memiliki tingkat kesulitan sendir...

Bisikan hati dalam keheningan senja di suatu tempat tapal batas

Hari ini ketika usiaku telah berkepala dua… Banyak hal yang terfikir dikelibatan otakku ini Hari jadi yang tanpa perayaan Tanpa persiapan… Mungkin sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun aku tahu hari ini special.. Karena aku berada di tempat dan situasi yang berbeda Dengan begitu banyak kejutan di dalamnya…. Mungkin saja ini bukan suatu perayaan… Tapi ini sebuah pemikiran, atau introspeksi diri Suatu masa yang perlu untuk dilakukan setiap manusia Sebagai pertanda untuk menjadi manusia yang telah dewasa. Dengan usia yang sudah tidak muda ini sudah saatnya berfikir dengan lebih rasional Meski sulit… namun sudah waktunya Walaupun sulit, tapi pasti ada jalan Mungkin ini sebabnya Tuhan mengirimkan syaratnya agar aku menuju ke tempat ini Tempat perenungan dan tempat untuk merencanakan cita dan cintaku Hahahahha….. Lucu dechhh…. Kalo ngomongin itu… But at all ini juga merupakan salah satu hari jadi yang paling berkesan…. Tanpa apa-apa… dan jauh dari semua orang… Hmmm nice…. Aku per...

Menelisik sisi berbeda dari seorang "ABDI BUMI"

Hari itu aku bersama dengan rekan-rekanku berkumpul bersiap untuk menjelajah tempat baru... Berkenalan dengan ABDI BUMI dan mengenal potensi mereka sehingga mereka tidak hanya ditindas tetapi mereka pun bisa memperjuangkan harkat dan martabat mereka... Awalnya kami memulai dengan menanam bersama disebuah tempat yang cukup miring dibawah jembatan, yang mana dibawahnya itu terdapat sungai... Huaaahhhh cukup extreme juga ya... terlebih keadaan baru saja sehabis hujan. Kulihat para abdi bumi dengan bersemangat menggali tanah yang masih penuh dengan tanaman belukar itu. Tanaman itu mereka pangkas dan akhirnya bersama-sama dengan aku dan rekan-rekanku kami mulai menanam. Sempat terlintas difikirku.... "Beginilah pekerjaan seorang abdi bumi... begitu banyak hal yang mereka lakukan untuk alam raya ini namun sangat sedikit pengakuan dan penghargaan yang mereka dapatkan. Bahkan mereka berani untuk bekerja di tempat yang cukup ekstrim itu... Hanya dengan satu tujuan agar alam raya ini t...